Tulisan berjalan

Selamat Datang di Blog Saya

Kesebangunan dan Kongruen

0 komentar
KESEBANGUNAN DAN KONGRUEN
Kongruen dan Kesebangunan
Kongruen dan Kesebangunan merupakan salah satu bagian dari materi ilmu geometri. Di dalam materi ini di dalamnya meliputi kesebangunan dan kekongruenan bangun datar segitiga dan trapesium.
Selengkapnya mengenai Kongruen dan Kesebangunan simak pembahasannya berikut ini.

Pengertian Kesebangunan

Kesebangunan merupakan sebuah bangun datar di mana sudut – sudutnya mempuntai kesesuaian yang sama besarnya. Dan juga panjang sisi – sisi sudutnya juga bersesuai dengan mempunyai sebuah perbandingan yang sama.
Dengan kata lain, kesebangunan merpuakan dua buah bangun yang memiliki sudut serta panjang sisi yang sama.
Kesebangunan pada umumnya dilambangkan dengan menggunakan simbol notasi ≈
Perhatikan contoh di bawah ini:
Dua Bangun Datar yang Sebangun
kesebangunan dan kekongruenan kelas 12
Bangun datar di atas sebangun dengan:
materi kesebangunan dan kekongruenan doc

Dua bangun datar di atas adalah dua bangun yang sebangun, dengan memiliki beberapa sifat seperti yang ada di bawah ini:
1. Pasangan Sisi -sisinya yang Bersesuaian mempunyai Perbandingan Nilai yang Sama. Berikut penjelasannya
  • Sisi AD dan KN merupakan AD/KN = 3/6 = 1/2
  • Sisi AB dan KL merupakan AB/KL = 3/6 = 1/2
  • Sisi BC dan LM merupakan BC/LM = 3/6 = 1/2
  • Sisi CD dan MN merupakan CD/MN = 3/6 = 1/2
Sehingga, dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa AD/KN = AB/KL = BC/LM = CD/MN.
2. Besar Sudut – Sudut yang Bersesuaian Sama, yaitu:
∠A = ∠P; ∠B = ∠Q; ∠C = ∠R
Jika kita bicara pada konteks bangun datar, selain perbandingan yang memiliki panjang sama, supaya dapat dikatakan sebangun, dua bangun datar tersevut harus memenuhi dua syarat di bawah ini:
  • Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
  • Sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama

Pengertian Kekongruenan

Kekongruenan merupakan dua buah bangun datar yang di mana kedua bangunnya sama – sama memiliki bentuk dan juga ukuran yang sama.
Kekongruenan ini biasa dilambangkan dengan pemakaian simbol .
Perhatikan contoh di bawah ini:
1. Dua Bangun Datar yang Kongruen
kesebangunan dan kekongruenan pdf
Pada kedua bangun di atas adalah bangun yang kongruen, karena panjang KL = PQ, Panjang LM = QR, panjang MN = RS, panjang NK = SP maka oleh karena itu, pada bangun KLMN dan PQRS dapat dikatakan adalah kongruen karena memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
2. Dua Segitiga yang Kongruen
Secara geometris, dua segitiga yang kongruen merupakan dua buah bangun segitiga yang saling menutupi dengan tepat.
Sifat dari kedua bangun segitiga kongruen tersebut antara lain yakni:
a. Pasangan sisi yang bersesuaian merupakan sama panjang.
b. Sudut yang bersesuaian merupakan sama besar.
Segitiga bisa disebut sebagai kongruen mana kala bisa memenuhi beberapa syarat seperti berikut:
a. Tiga Sisi yang Bersesuaian Sama Besar (sisi, sisi, sisi)
kesebangunan trapesium
Berdasarkan gambar dari segitiga ABC serta segitiga PQR di atas, diketahui jika keduanya mempunyai panjang AB = PQ, panjang AC = PR, serta panjang BC = QR. 
b. Sudut dan Dua Sisi yang Bersesuaian Sama Besar (sisi, sudut, sisi)
kesebangunan segitiga
Berdasarkan dari gambar bangun segitiga ABC serta segitiga PQR di atas, diketahui jika kedua bangunnya memiliki sisi AB = PQ, ∠B = ∠Q, dan juga sisi BC = QR
c. Satu Sisi Apit dan Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar (sudut, sisi, sudut)
contoh soal kesebangunan dan kekongruenan segitiga
Berdasarkan dari gambar bangun segitiga ABC dan segitiga PQR di atas, diketahui bahwa, ∠A = ∠P, sisi AC = PR, serta ∠Q = ∠R.
Dua bangun yang sama persis memang disebut sebagai kongruen. Namun, secara formal, dalam konteks bangun datar, jika terdapat dua buah bangun datar bisa disebut kongruen apabila dapat memenuhi dua syarat, yakni:
  • Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
  • Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang

Contoh Soal Dan Pembahasan

Berikut akan kami berikan contoh soal sekaligus pembahasannya mengenai Kongruen dan Kesebangunan. Perhatikan baik-baik ya..
Soal 1.
Gilang memiliki tinggi badan 150 cm. Gilang kemudian berdiri pada titik yang memiliki jarak 10 m dari suatu gedung.
Ujung bayangan dari Gilang berimpit dengan ujung bayangan gedung. Jika panjang bayangan Febri yaitu 4 m, maka tinggi gedung tersebut yaitu ….
Jawab:
kongruen adalah
Kita perhatikan terlebih dahulu pada gambar bangun segitiga ABE dan segitiga ACD!
Dilihat dair prinsip kesebangunan, maka bisa kita dapatkan jika EB/DC = AB/AC, sehingga:
soal kesebangunan
Maka kita ketahui hasilnya yakni: DC = 5,24 m.

Read More »

Permainan Sepak Bola

0 komentar

Permainan Sepak Bola: Pengertian, Sejarah, Teknik, dan Peraturan Sepak Bola

Pengertian Sepak Bola
Ilustrasi permainan sepak bola

Pengertian Sepak Bola

Apa yang dimaksud dengan permainan sepak bola? Pengertian sepak bola adalah suatu cabang olahraga yang menggunakan sebuah bola berbahan kulit/ karet dan dimainkan oleh dua tim, dimana masing-masing tim beranggotakan 11 pemain inti dan beberapa pemain pengganti.
Ada juga yang berpendapat pengertian sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola dimana tujuannya adalah untuk memasukkan bola tersebut ke gawang lawan. Suatu permainan sepak bola dimenangkan oleh tim yang paling banyak memasukkan ke lawan berdasarkan aturan permainan.
Dalam bahasa Inggris, sepak bola disebut dengan Football, sedangkan di Amerika Serikat permainan ini disebut dengan Soccer. Istilah “sepak bola” terdiri dari dua kata, yaitu:
  • Sepak yang artinya menendang dengan kaki
  • Bola yang artinya suatu alat permainan yang bentuknya bulat dan terbuat dari bahan kulit/ karet.

Pengertian Sepak Bola Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa definisi sepak bola, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Agus Salim

Menurut Agus Salim, pengertian sepak bola adalah cabang olahraga yang memainkan bola menggunakan kaki dengan tujuan untuk memasukkan bola tersebut sebanyak mungkin ke gawang lawan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik itu oleh asosiasi sepak bola atau pihak lain yang berwenang.

2. Soekatamsi

Menurut Soekatamsi (1994:3), pengertian sepak bola adalah suatu permainan beregu yang diperlombakan dimana masing-masing regu terdiri dari 11 pemain termasuk penjaga gawang.

3. Muhajir

Menurut Muhajir (2007:22), pengertian sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola, dimana tujuannya adalah untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan bertahan agar gawang agar tidak kemasukan bola.

4. Luxbacher

Menurut Luxbacher (2008:2), pengertian sepak bola adalah suatu permainan yang dipertandingkan antara dua tim, dimana masing-masing tim terdiri dari 11 orang dan dilakukan dengan cara mempertahankan gawang dan berusaha menjebol gawang lawan.

5. Remmy Muchtar

Menurut Remmy Muchtar (1992:27), pengertian sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara pengolahan bola maupun dalam pengelolahan gerak tubuh dalam permainan.

Tujuan Permainan Sepak Bola

Tujuan permainan sepak bola adalah untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin sehingga memenangkan pertandingan. Berikut ini adalah beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam permainan sepak bola;
  • Menciptakan gol ke gawang lawan.
  • Menghalau atau mencegah bola agar tidak masuk ke gawang sendiri.
  • Membangun kerjasama tim agar permainan lebih solid.
  • Membangun dan menjaga sportifitas antar pemain sepak bola dan menciptakan permainan yang adil.
  • Meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh.
  • Meraih prestasi dalam dunia olah raga, khususnya sepak bola.
Baca juga: Kebugaran Jasmani

Sejarah Singkat Permainan Sepak Bola

Sejarah Singkat Sepak Bola
Piala dunia FIFA
Menurut sejarahnya, olah raga ini telah dikenal di Tiongkok sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum masehi, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han. Pada masa itu masyarakat Tiongkok menggunakan bola kulit dan menyepaknya ke dalam jaring kecil.
Selain di Tiongkok, permainan sepak bola juga sudah dikenal di berbagai negara lainnya, seperti Jepang, Yunani, dan Roma. Masyarakat Jepang, Roma, dan Yunani di masa itu melakukan permainan ini untuk bersenang-senang.
Sepak bola modern dimulai di Inggris dengan memberlakukan peraturan-peraturan dasar sehingga permainan ini semakin populer. Meskipun olah raga ini sempat dilarang karena dianggap mengandung kekerasan, sepak bola ternyata semakin dikenal masyarakat dunia.
Hingga akhirnya pada tahun 1904, terbentuklah FIFA (Fédération Internationale de Football Association). FIFA adalah badan pengendali internasional sepak bola yang didirikan pada 21 Mei 1904 di Paris, Perancis.
Sepak bola kemudian menjadi suatu olah raga yang dipertandingkan antar negara untuk memperebutkan Piala Dunia. Adapun pertandingan Piala Dunia pertamakali diselenggarakan pada tahun 1930 di Uruguay yang dimenangkan oleh Uruguay.

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Dalam melakukan olah raga ini, setiap pemain harus mengerti dan bisa melakukan beberapa teknik dasar sepak bola. Mengacu pada pengertian sepak bola di atas, berikut ini adalah beberapa teknik dasarnya:

1. Teknik Menendang Bola

Teknik Dasar Sepak Bola
Menendang bola dengan kaki bagian dalam
Teknik menendang bola merupakan faktor yang paling dominan dalam permainan sepak bola. Adapun beberapa teknik menendang bola adalah sebagai berikut;
  • Menendang bola dengan kaki bagian dalam.
  • Menendang bola dengan kaki bagian punggung.
  • Menendang bola dengan kaki bagian luar.

2. Teknik Menghentikan Bola

Teknik Menghentikan Bola
Menghentikan bola dengan dada
Teknik menghentikan bola bertujuan untuk menahan atau menghentikan laju bola. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menghentikan bola;
  • Menghentikan bola dengan kaki bagian luar
  • Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam
  • Menghentikan bola dengan kaki bagian punggung
  • Menghentikan bola dengan kaki bagian telapak
  • Menghentikan bola dengan kaki bagian paha
  • Menghentikan bola dengan dada atau perut
  • Menghentikan bola dengan kepala

3. Teknik Menggiring Bola

Teknik Menggiring Bola
Menggiring bola dengan punggung kaki
Menggiring bola adalah upaya mendorong atau membawa bola ke arah tertentu sambil berlari sehingga bola bergulir di tanah dan tetap dikuasai oleh pemain. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menggiring bola adalah;
  • Menggiring bola dengan kaki bagian dalam
  • Menggiring bola dengan kaki bagian luar
  • Menggiring bola dengan punggung kaki
  • Menggiring bola dengan kedua kaki secara bergantian

4. Teknik Menyundul Bola

Teknik Menyundul Bola
Menyundul bola dengan dahi
Teknik menyundul bola adalah gerakan mendorong bola dengan memakai kepala yang dilakukan ketika bola sedang melayang di udara. Tujuannya adalah untuk mendonrong bola ke arah yang diinginkan pemain.

Peraturan Dasar Sepak Bola

Dalam melakukan olah raga sepak bola, diberlakukan beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh semua pihak. Sesuai dengan pengertian sepak bola, beberapa peraturan sepak bola adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Pemain Sepak Bola

Posisi Pemain Sepak Bola
Jumlah pemain sepak bola setiap tim adalah 11 orang
Dalam satu tim sepak bola terdapat 11 pemain, dimana masing-masing pemain memiliki posisi yang berbeda, yaitu 1 penjaga gawang, 4 pemain bertahan, 2-5 pemain tengah, dan 1-3 penyerang.
Masing-masing tim memiliki seorang kapten yang bertugas memimpin rekan setimnya sehingga dapat bermain sesuai arahan. Adapun tugas dari masing-masing posisi pemain sepak bola adalah:
  • Penjaga gawang (keeper); bertugas menjaga gawang agar tidak kemasukan bola.
  • Pemain bertahan (back); bertugas untuk menghalau lawan agar tidak masuk ke area pertahanan.
  • Pemain tengah/ gelandang (midfielder); sering disebut juga dengan playmaker yang bertugas mengatur permainan timnya serta membantu back dan striker.
  • Pemain sayap (winger); pemain yang bertugas mengendalikan permainan di area kiri atau kanan lapangan.
  • Penyerang (striker); pemain yang bertugas untuk memasukkan bola (goal) ke gawang lawan.

2. Ukuran Lapangan Sepak Bola

Ukuran Lapangan Sepak Bola
Lapangan sepak bola
Permainan sepak bola dilakukan di sebuah lapangan berumput. Pada bagian sisi lapangan terdapat garis pembatas antara bagian dalam dan luar lapangan. Berikut standar lapangan sepak bola untuk orang dewasa;
  • Panjang 100 – 120 meter
  • Lebar 65 – 75 meter
  • Lebar gawang 7,32 meter
  • Tinggi gawang 2,44 meter
Di sekitar gawang terdapat area kotak pinalti, yaitu area dimana keeper boleh menangkap bola dengan tangannya dan merupakan area tendangan pinalti bila pemain bertahan melakukan pelanggaran terhadap lawan.

3. Durasi Permainan Sepak Bola

Durasi Permainan Sepak Bola
Menurut aturan sepak bola internasional, durasi permainan sebuah pertandingan sepak bola adalah 2 x 45 menit (2 babak). Namun, wasit yang memimpin pertandingan dapat memberikan tambahan waktu sesuai dengan kebutuhan, yaitu sekitar 1-5 menit untuk setiap babak.
Untuk pertandingan tertentu, misalnya dengan sistem gugur, bila selama dua babak pertandingan kedua timb masih imbang maka akan diberlakukan tambahan waktu 2×15 menit. Jika dalam perpanjangan waktu tersebut masih tetap imbang maka akan dilakukan adu pinalti hingga salah satu tim menang.
Baca juga: Pengertian Senam
Itulah uraian ringkas mengenai pengertian sepak bola, tujuan, sejarah, dan peraturannya secara singkat. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Read More »

Sejarah Provinsi Lampung

0 komentar
SEJARAH LAMPUNG

Hasil gambar untuk kota lampung Hasil gambar untuk kota lampung

Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 31964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khasanah adat budaya di Nusantara yang tercinta ini. Oleh karena itu pada zaman VOC daerah Lampung tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.
Tatkala Banten dibawah pimpinan Sultan Agung Tirtayasa (1651-1683) Banten berhasil menjadi pusat perdagangan yang dapat menyaingi VOC di perairan Jawa, Sumatra dan Maluku. Sultan Agung ini dalam upaya meluaskan wilayah kekuasaan Banten mendapat hambatan karena dihalang-halangi VOC yang bercokol di Batavia. Putra Sultan Agung Tirtayasa yang bernama Sultan Haji diserahi tugas untuk menggantikan kedudukan mahkota kesultanan Banten.
Dengan kejayaan Sultan Banten pada saat itu tentu saja tidak menyenangkan VOC, oleh karenanya VOC selalu berusaha untuk menguasai kesultanan Banten. Usaha VOC ini berhasil dengan jalan membujuk Sultan Haji sehingga berselisih paham dengan ayahnya Sultan Agung Tirtayasa. Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Haji meminta bantuan VOC dan sebagai imbalannya Sultan Haji akan menyerahkan penguasaan atas daerah Lampung kepada VOC. Akhirnya pada tanggal 7 April 1682 Sultan Agung Tirtayasa disingkirkan dan Sultan Hajidinobatkan menjadi Sultan Banten.
Dari perundingan-perundingan antara VOC dengan Sultan Haji menghasilkan sebuah piagam dari Sultan Haji tertanggal 27 Agustus 1682 yang isinya antara lain menyebutkan bahwa sejak saat itu pengawasan perdagangan rempah-rempah atas daerah Lampung diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC yang sekaligus memperoleh monopoli perdagangan di daerah Lampung.
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari Sultan Haji dan ia mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini ternyata tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yag dicari-carinya. Agaknya perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung yang dirintisnya mengalami kegagalan, karena ternyata tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan Sultan Haji yang bersekutu dengan kompeni, tetapi banyak yang masih mengakui Sultan Agung Tirtayasa sebagai Sultan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.
Sementara itu timbul keragu-raguan dari VOC apakah benar Lampung berada dibawah Kekuasaan Sultan Banten, kemudian baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas Lampung tidak mutlak.
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "Jenang" atau kadangkadang disebut Gubernur hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada).
Sedangkan penguasa-penguasa Lampung asli yang terpencar-pencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "Adipati" secara hirarkis tidak berada dibawah koordinasi penguasaan Jenang Gubernur. Jadi penguasaan Sultan Banten atas Lampung adalah dalam hal garis pantai saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil-hasil bumi terutama lada, dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Selanjutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 ia menduduki daerah Semangka dan tidak mau melepaskan daerah Lampung kepada Belanda karena Raffles beranggapan bahwa Lampung bukanlah jajahan Belanda. Namun setelah Raffles meninggalkan Lampung baru kemudian tahun 1829 ditunjuk Residen Belanda untuk Lampung.
Dalam pada itu sejak tahun 1817 posisi Radin Inten semakin kuat, dan oleh karena itu Belanda merasa khawatir dan mengirimkan ekspedisi kecil di pimpin oleh Assisten Residen Krusemen yang menghasilkan persetujuan bahwa :
1. Radin Inten memperoleh bantuan keuangan dari Belanda sebesar f. 1.200 setahun.
2. Kedua saudara Radin Inten masing-masing akan memperoleh bantuan pula sebesar f. 600 tiap tahun.
3. Radin Inten tidak diperkenankan meluaskan lagi wilayah selain dari desa-desa yang sampai saat itu berada dibawah pengaruhnya.
Tetapi persetujuan itu tidak pernah dipatuhi oleh Radin Inten dan ia tetap melakukan perlawananperlawanan terhadap Belanda.
Oleh karena itu pada tahun 1825 Belanda memerintahkan Leliever untuk menangkap Radin Inten, namun dengan cerdik Radin Inten dapat menyerbu benteng Belanda dan membunuh Liliever dan anak buahnya. Akan tetapi karena pada saat itu Belanda sedang menghadapi perang Diponegoro (1825 - 1830), maka Belanda tidak dapat berbuat apa-apa terhadap peristiwa itu. Tahun 1825 Radin Inten meninggal dunia dan digantikan oleh Putranya Radin Imba Kusuma.
Setelah Perang Diponegoro selesai pada tahun 1830 Belanda menyerbu Radin Imba Kusuma di daerah Semangka, kemudian pada tahun 1833 Belanda menyerbu benteng Radin Imba Kusuma, tetapi tidak berhasil mendudukinya. Baru pada tahun 1834 setelah Asisten Residen diganti oleh perwira militer Belanda dan dengan kekuasaan penuh, maka Benteng Radin Imba Kusuma berhasil dikuasai.
Radin Imba Kusuma menyingkir ke daerah Lingga, namun penduduk daerah Lingga ini menangkapnya dan menyerahkan kepada Belanda. Radin Imba Kusuma kemudian di buang ke Pulau Timor.
Dalam pada itu rakyat dipedalaman tetap melakukan perlawanan, "Jalan Halus" dari Belanda dengan memberikan hadiah-hadiah kepada pemimpin-pemimpin perlawanan rakyat Lampung ternyata tidak membawa hasil. Belanda tetap merasa tidak aman, sehingga Belanda membentuk tentara sewaan yang terdiri dari orang-orang Lampung sendiri untuk melindungi kepentingan-kepentingan Belanda di daerah Telukbetung dan sekitarnya. Perlawanan rakyat yang digerakkan oleh putra Radin Imba Kusuma sendiri yang bernama Radin Inten II tetap berlangsung terus, sampai akhirnya Radin Inten II ini ditangkap dan dibunuh oleh tentara-tentara Belanda yang khusus didatangkan dari Batavia.
Sejak itu Belanda mulai leluasa menancapkan kakinya di daerah Lampung. Perkebunan mulai dikembangkan yaitu penanaman kaitsyuk, tembakau, kopi, karet dan kelapa sawit. Untuk kepentingan-kepentingan pengangkutan hasil-hasil perkebunan itu maka tahun 1913 dibangun jalan kereta api dari Telukbetung menuju Palembang.
Hingga menjelang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan periode perjuangan fisik setelah itu, putra Lampung tidak ketinggalan ikut terlibat dan merasakan betapa pahitnya perjuangan melawan penindasan penjajah yang silih berganti. Sehingga pada akhirnya sebagai mana dikemukakan pada awal uraian ini pada tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung.


Read More »